Kembali, Berpisah

January 04, 2015


...


Kedilemaan berkepanjangan akhirnya punya akhir.

Suatu malam yang dingin, gue memaksakan hati buat masukin Ozawa beserta anak-anaknya ke dalam kardus. Kami siap pergi, Ozawa akan pergi.

Dalam perjalanan menuju pasar Ozawa mengeluarkan kepalanya dari kardus, dia terlihat bingung, dia menoleh, tatapannya dalem banget seolah berkata “kenapa?..”, gue gak bales tolehannya, gue pura-pura gak liat, pura-pura gak peduli.

Dua kali kami mengitari pasar, nyari tempat hangat penuh makanan. Dengan wajah sembab, mulut sembunyi, bertatap tak berkata, tangan bergetar perlahan memindahkan kardus itu ke lantai, berpaling dan berjalan pergi mendekati hitamnya malam dan hilang, hati ini terseset mendengar meongan.

Dua hari gue keluar rumah, mencari kesenangan buat ngelupain hinanya gue mbuang Ozawa, Mi-Ya-Bie. Dan percuma.

Rasa bersalah menghantui hari. Dirumah, gue mengurung diri di kamar, membiarkan tubuh ini tak tersentuh air. Kamar gue bau, gue bau, bau kesalahan.

Ozawa sukses bikin gue jadi zombie selama empat hari. Gue nyaris mati kebosanan sampai pada senin malam itu, malam yang dingin dipadu dengan rintikan gerimis, gue tercengang, gue dapetin Ozawa ada didepan pintu rumah. Sontak, tangan dingin ini membelai bulu-bulu hangatnya, wajah ini tersenyum lagi. Selamat datang.., lagi.

Senyum itu hanya sesaat, baru gue sadar kalau ada yang ganjil. Ada yang kurang. Dia, yang terkutuk, Bie tidak pulang.

Merasa bersalah, tidur gue gak tenang. Paginya, gue pergi kepasar berharap menemukan Bie. Lama mencari tapi tak kunjung temu, gue nyerah. Ada tiga kemungkinan mengapa Bie gak pulang;
  1. Bie diadopsi manusia pasar
  2. Bie benci gue karena gue ngatain dia disini
  3. Bie mati
Sampai sekarang gue belum ketemu Bie.
Di postingan ini gue berpesan buat siapapun dan apapun yang ketemu Bie, dengan ciri-ciri berwarna hitam putih, tinggi panjangnya kira-kira 15x30cm , petingkah, ngeselin, seekor kucing, dan berbunyi meong..meong..meong tolong dijaga yah, gue nitip, kalau dia bandel dan lu nyerah taruh saja di pasar.

[Pesan bijak]

Jangan pernah bergaul dengan kucing tetangga. Bahaya hamil.

You Might Also Like

0 komentar